
Mengawal Harga & Hidupkan Pasar: Komisi B DPRD Dorong Transformasi Ekonomi Rakyat
- account_circle Kang Sofyan
- calendar_month 1/02/2025
- visibility 46
- comment 0 komentar
- label Berita
Yogyakarta – Upaya menjaga stabilitas harga dan menghidupkan pasar tradisional terus menjadi perhatian serius Komisi B DPRD Kota Yogyakarta. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Kamis (30/1/2025), para anggota dewan menggali lebih dalam progres pelaksanaan program yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2025, khususnya untuk triwulan pertama.
Kepala Dinas Perdagangan, Veronica Ambar Ismuwardani, S.I.P, memaparkan sederet langkah strategis yang telah dijalankan. Salah satunya adalah operasi pasar hasil kerja sama dengan BULOG dan berbagai distributor, yang digelar di empat pasar besar: Beringharjo, Prawirotaman, Kranggan, dan Sentul. Tak hanya itu, kegiatan pasar murah juga digelar di 14 kemantren sebagai langkah konkret menekan lonjakan harga bahan pokok.
Ketua Komisi B, Mohammad Sofyan, S.T., menekankan pentingnya langkah antisipatif menghadapi potensi gejolak harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga kelancaran distribusi dan kestabilan pasokan, agar masyarakat tak terbebani lonjakan harga yang kerap terjadi pada momentum-momentum tersebut.
Komisi B pun memberikan apresiasi terhadap dua program unggulan Dinas Perdagangan: Warung Mrantasi dan Kios Segoro Amarto. Keduanya dinilai strategis karena memperkuat sinergi antara pemerintah, BULOG, dan pelaku pasar, serta menjadi solusi nyata dalam menjaga stabilitas harga dan mendekatkan kebutuhan pokok ke masyarakat.
Tak berhenti di situ, Kang Sofyan—sapaan akrab Mohammad Sofyan—juga menyuarakan dukungan penuh terhadap langkah revitalisasi pasar tradisional. Ia melihat potensi besar pada pasar-pasar yang berada di kawasan strategis seperti Prawirotaman, Sentul, dan Terban, untuk dikembangkan menjadi pusat bisnis dan wirausaha rakyat. Konsep pasar bukan hanya tempat transaksi, tapi juga ruang tumbuhnya UMKM dan ekonomi lokal.
“Pasar harus menjadi lebih dari sekadar tempat belanja. Ia bisa menjadi jantung ekonomi rakyat yang hidup, bersih, tertata, dan produktif. Kita dorong agar pasar tradisional menjadi ruang bisnis modern dengan tetap menjaga kearifan lokal,” tegas Kang Sofyan.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara legislatif dan eksekutif, RDP ini menjadi langkah konkret untuk memastikan setiap rupiah dari APBD benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi warga Yogyakarta—terutama dalam menjaga kestabilan ekonomi dan memberdayakan pasar rakyat.